LINTAS PEWARTA - Bupati Manggarai Herybertus Nabit, lakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di SMPN 1 Satar Mese, Desa Iteng, Kec. Satar Mese, Kab. Manggarai, Prov. NTT, pada Rabu (18/01/2022).
Kunker kali ini dilakukan dalam rangka Panen Perdana Sorgum secara Simbolis, yang di budidayakan oleh SMPN 1 Satar Mese.
Dalam sambutannya, Herybertus Nabit menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam program ini, diantaranya: Pihak Sekolah, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Tokoh Masyarakat serta NGO yang sudah menginisiasi program ini (Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan Kehati).
Baca Juga: Diisukan Terindikasi Pragmatis dan Transaksional, Ketua DPW Partai Perindo Jelaskan Begini!
Ia menuturkan, program ini merupakan contoh yang baik bagi Masyarakat Manggarai. Sebab, tanaman sorgum ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah cuaca yang tidak menentu akibat perubahan iklim.
"Dengan cuaca yang tidak jelas seperti sekarang ini, sebagai bagian dari perubahan iklim, itu kita tidak bisa berharap terlalu banyak pada produksi padi, karena produksi padi menjadi tidak menentu, kita berharap bahwa padi yang tidak menentu ini bisa ditutup oleh komoditas lain, termasuk sorgum," ujar Bupati Manggarai itu.
Di tempat yang berbeda, Camat Satar Mese Damianus Arjo menjelaskan, bahwa Pogram 7 Pemerintah Desa (Iteng, Paka, Tal, Garang, Satar Loung, Legu dan Langgo) sudah menyatakan komitmennya untuk menjadi desa pilot pengembangan jenis tanaman sorgum ini.
Baca Juga: Wabup Sumba Barat: Cintai Lingkungan Sejak Dini, Kelestarian Lingkungan Akan Terus Terjaga
Total luas tanam dari 7 desa ini diperkirakan sekitar 5,6 hektar. Untuk Iteng sendiri lahan yang digunakan adalah sekitar 2 hektar, lahan ini merupakan aset Pemda yang terletak di samping SMPN 1 Satar Mese.
"Selama ini yang di SMPN 1 (budidaya) tanaman ini masuk dalam mata pelajaran muatan lokal," ungkapnya.
Senada dengan itu, Bupati Manggarai juga menjelaskan bahwa apabila komitmen 7 desa ini terwujud, maka hasil sorgum ini dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan tambahan untuk mengatasi stunting di setiap desa.
Baca Juga: Para Non ASN dan THL Tetap Dipertahankan di Tahun 2023, Ini Penjelasan Sekda Kabupaten Manggarai
"Panen hari ini kan artinya kita sudah punya bibit, bibit untuk yang lainnya di luar Desa Iteng. Tentu seperti yang sudah disampaikan bahwa penanganan stunting juga menjadi fokus," tutur Herybertus Nabit.
"Saya kira kalau kita bergerak bersama maka produksinya akan sangat banyak," sambungnya.
Artikel Terkait
Jenazah Korban Penyalahgunaan Senpi oleh Oknum Polisi di Sumba Barat Telah Diautopsi, Selengkapnya!
Biadab! Oknum Guru Ngaji Diduga Rudapaksa Anak Dibawah Umur
Salurkan Bantuan PMT, Wabup Sumba Barat Optimis Angka Stunting Akan Turun, Bahkan Tidak Ada di Desa Ini!
Rayakan Natal Bersama TP PKK, Ini Harapan Bupati Yohanis Dade
Dorong Bangkitnya Para Pelukis, Bupati Sumenep Buka Pameran Hasil Karya
Bharada E, Tuan Kopong MSF: Nilai Sebuah Kejujuran