Beri Bantuan bagi Para Rato Penyelenggara Pasola, Yohanis Dade Sebut Unsur Balas Dendam

LINTAS PEWARTA - Ritual Adat Pasola yang berasal dari Bumi Tanah Marapu, khsusunya Sumba Barat, bukanlah upacara budaya yang biasa-biasa saja.

Tradisi ini merupakan bagian dari upacara Ritual Marapu, ssbagai simbol permohonan pengampunan, serta rasa syukur atas kemakmuran dan hasil panen yang melimpah.

Tradisi pasola berbentuk permainan yang mengutamakan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas kuda.

Baca Juga: Viral! Pelaku Pembuang Bayi dalam Tempat Sampah Diamankan Polisi, Alasannya Bikin Geram!

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, saat beri bantuan bagi Para Rato penyelenggara Pasola, mengatakan bahwa ritual ini adalah aset kekayaan budaya yang harus dijaga dan pelihara.

"Karena merupakan satu-satunya atraksi ritual yang tidak ada di belahan dunia lainnya," ungkapnya, di Aula Kantor Kecamatan Wanukaka, pada Jumat, 03 Maret 2023.

Ia berharap, atraksi Pasola yang akan diselenggarakan di Kecamatan Wanukaka ini dapat berjalan dengan aman dan tertib.

Baca Juga: Tak Hanya Sapi hingga Pungli, Oknum Kades di Sumba Diduga Korupsi Anggaran Gedung Pendidikan

“Mari kita hormati ritual ini dengan baik, kami berharap ritual ini harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang menjaganya," imbuhnya.

"Tolong tinggalkan minuman keras. Salah satu penyebab kekacauan adalah minuman keras," sambung Yohanis Dade.

Untuk itu Bupati berharap, agar dalam pelaksanaan, pasola tidak dikotori oleh unsur balas dendam dan mempertontonkan hal yang tidak pantas bagi masyarakat.

Baca Juga: 155 ASN Kota Pekalongan Diberi Pembekalan, Ternyata Sebentar Lagi Mereka...

Yohanis Dade juga meminta dukungan dari semua pihak demi terselenggaranya even Pasola tersebut.

"Saya ingin semua punya rasa memiliki atas ritual Pasola ini, sehingga semua dapat menjaganya," tandasnya.