LINTAS PEWARTA - Mat 5:17-37, Khotbah di bukit itu sendiri, Yesus memberi tahu para pendengarnya bahwa dia tidak datang untuk menghancurkan Hukum atau Kitab Para Nabi.
"Jangan mengira bahwa Aku datang untuk menghapuskan Hukum atau Kitab Para Nabi. Aku datang bukan untuk meniadakan tetapi untuk menyempurnakannya. Aku berkata kepadamu dengan sungguh-sungguh, sampai langit dan bumi hilang, tidak satu titik pun, tidak satu pukulan kecil pun, akan hilang dari Hukum sampai tujuannya tercapai".
Untuk memahami implikasi dari pernyataan kunci Yesus ini, kita dapat merenungkan bahwa dia tidak mencari akhir dari hukum, bukan penghancurannya, tetapi kesempurnaannya.
Baca Juga: Toleransi Agama di Tempat Ini Sangat Tinggi, TNI Bersama Masyarakat Bangun Masjid Baru
Oleh karena itu dalam Khotbah, Yesus mengajarkan bahwa tidak lagi cukup untuk tidak membunuh sesama.
Di masa depan, murid-muridnya akan diminta untuk mengendalikan amarah mereka sehingga pikiran mereka dimurnikan dan disempurnakan.
Satu per satu, perluasan dari Sepuluh Perintah ini pada pemikiran dan motif serta tindakan, ditemukan di seluruh Khotbah yang unik ini.
Yesus memperkuat gagasan kesempurnaan Kristen dengan menghubungkannya dengan penyembahan kepada Tuhan.
Jika para pengikutnya ingin mendekati altar dan, sementara di sana, mengingat perselisihan dengan orang atau orang lain, mereka diharapkan untuk meninggalkan hadiah mereka di altar dan pergi untuk berdamai terlebih dahulu.
Pelajaran bagi kita jelas. Ini adalah betapa seriusnya Tuhan memandang hubungan manusiawi kita. Kita tidak dapat membenci sesama kita dan mengaku mengasihi Tuhan. Itu tidak mungkin.
Baca Juga: Doa Selepas Sholat yang Harus Kamu Hapal
Praktek-praktek dalam ritual dan dalam adat dan hukum agama dapat berubah dengan budaya dan waktu yang berbeda; yang penting adalah cara kita menjalani hidup kita, mengikuti Yesus dan mengetahui bahwa semua upaya kita untuk hidup seperti dia dipuji dan dihargai.
Paus Fransiskus berkata, "Tidak cukup hanya menghormati perintah dan tidak melakukan apa-apa lagi. Kehidupan Kristiani bukan sekadar kehidupan etis: melainkan perjumpaan dengan Yesus Kristus".
Artikel Terkait
Macam-macam Doa untuk Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
6 Hal Perbuatan Mulia Para Suami yang Insya Allah Dijamin Surga
Puisi tentang Mama, Haru, Sedih dan Bangga
5 Puisi Terbaik tentang Cinta Karya Aleks Giyai, Bikin Baper dan Meluluhkan Pasangan
5 Puisi tentang Rindu dan Penantian Karya Aleks Giyai, yang Terakhir Bikin Mewek