LINTAS PEWARTA - Bukan hal baru kalau Bali memiliki tradisi seni budaya warisan leluhur yang bermacam-macam.
Tradisi tersebut merupakan hal yang patut dijaga, dirawat dan dilestarikan. Salah satunya adalah Tradisi Cakcakan.
Tradisi Cakcakan merupakan salah satu warisan budaya yang hingga saat ini masih dilestarikan dan merupakan unsur yang sangat penting dalam tatanan kehidupan masyarakat di Bali, khususnya krama di Sambirenteng.
Baca Juga: Surat Mama dari Kampung
Saat menghadiri acara Tradisi Cakcakan di Desa Adat Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Provinsi Bali, Gubernur Wayan Koster menyampaikan agar Tradisi Cakcakan tetap dilestarikan.
"Tradisi Cakcakan harus dijaga, dirawat dan dilestarikan karena tradisi ini adalah salah satu kekayaan yang membuat Bali Ajeg sepanjang masa, dari jaman ke jaman yang kita warisi dari Leluhur," tutur Wayan Koster dalam sambutannya, pada Sabtu (21/01/2023).
"Kita sebagai generasi penerus saat ini wajib menjalankan Tradisi Cakcakan untuk diteruskan kepada generasi muda yang akan datang," sambungnya.
Baca Juga: Shio Kelinci di Tahun Kelinci 2023, Ramalan: Banyak Hati-Hatinya!
Diketahui, Tradisi Cakcakan yang diselenggarakan di jaba Pura Bale Agung desa setempat ini bertujuan untuk mengharmoniskan kembali ekosistem alam beserta isinya.
Artikel Terkait
Wujudkan Kesejahteraan Krama Bali dan Pelayanan Publik Prima, Wayan Koster Komitmen Untuk Ini
Ternyata Ini yang Membuat Duta Besar Fiji untuk Indonesia Janji akan Kembali Berkunjung di Bali Usai G20
Benarkah Golkar Sudah Resmi Umumkan Calon Presiden? Simak Penjelasan Airlangga Hartarto
Sambut Kedatangan Kembali Wisman Tiongkok, Sandiaga Uno: Bali Masih Menjadi Top of Mind
Diam yang Terluka
Kabar Terbaru Malika, Bocah 6 Tahun Korban Penculikan di Jakarta Pusat