LINTAS PEWARTA - Adanya Laboratorium Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) di SMKN 2 Belu, membawa dampak besar pada kemampuan siswa/i.
Kehadiran Laboratorium ATPH yang disebut Smart Green House ini, membuat para siswa menjadi lebih menguasai teknologi-teknologi pertanian modern.
Terutama, pada model pertanian hidroponik yang kini sedang berkembang cukup pesat.
Baca Juga: Ketum PDIP Sampaikan Kembali Pesan Sang Proklamator saat Tinjau Pembangunan KEK Sanur di Bali
Dalam kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Belu ke SMKN 2 Belu, pihak sekolah turut memperkenalkan Program Unggulan itu, yakni Smart Green House.
Pada kesempatan itu, dua orang siswi Kelas XI SMKN 2 Belu, Berlian Berek dan Desy Moruk menjelaskan, bahwa lahan seluas 4,2 are yang dikelola pihak sekolah ada 42 bedeng dan tanaman yang dikembangkan sebanyak 5.292 pohon tomat.
"Pembibitan dilakukan pada tanggal, 10 Oktober 2022 dan penanaman baru dilakukan pada tanggal 26-28 Oktober 2022. Setelah penanaman dilakukan perawatan dengan pupuk NPK Mutiara dan CNG," kata Berlian Berek.
Baca Juga: Resmikan Laboratorium Wine dan Jahe Kemasan di Silawan, Bupati Taolin Agustinus: Minuman Sehat
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini pihak sekolah mengundang guru tamu untuk membantu membuat pupuk NPK Organik dalam skala kecil.
"Panen pertama pada tanggal 27 Desember 2022 menghasilkan 9 keranjang. Panen kedua pada tanggal 2 Januari 2023 dengan hasil 34 keranjang dan Panen ketiga tanggal 5 Januari 2023 menghasilkan 27 keranjang serta panen keempat kita peroleh 37 keranjang,"jelas Berlian Berek.
"Total panen saat ini telah mencapai 107 keranjang. Hasil tomat tersebut kita jual dengan harga Rp. 600 ribu/boks," sambungnya.
Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham NTT dan Jajaran Jumpa Wagub NTT, Ternyata untuk Laporkan Hal Ini
Sedangkan terkait dengan penjualan, Desy Moruk mengatakan, pihak sekolah bekerja sama dengan Sygenta untuk pemasaran, dengan mendatangkan pembeli dari Kota Kupang.
"Kami punya modal awal Rp. 23 juta untuk menanam tomat dan dihasil panen ke-empat, total pendapatan kami sekitar Rp. 69 juta, dengan keuntungan bersih mencapai Rp. 45 juta. Untuk peluang panen masih bisa dilakukan 6 kali dan usaha ini sangat membantu kami siswa-siswi dalam meringankan beban orang tua," terangnya.
Artikel Terkait
MPH: Bonus Demografi Generasi Muda, Mata Tombak, Masa Mendatang Bagi Sumba Barat
SHE: Mendudukkan Bu Megawati di Tempat Seadil-Adilnya
Satreskrim Polres SBD Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Nona Ina, Reka Adegan Keempat Jadi Begini
Tampil Profesional Saat Rekonstruksi di TKP, Kuasa Hukum Keluarga Alm. Nona Ina Sampaikan Ini
Lestarikan Hutan, Bupati dan Wabup Belu Gotong Royong dengan Masyarakat, Tanam Dua Ribu Anakan Pohon Pinang
Terduga Pelaku SE, Telah Ditetapkan Menjadi Tersangka oleh Satreskrim Polres Manggarai Barat