Refleksi Momen HGN 2022,Guru Dan Panggilan Hati Nurani

- Kamis, 24 November 2022 | 21:11 WIB
Sofia Koni,S.Sos (Lintas Pewarta)
Sofia Koni,S.Sos (Lintas Pewarta)

Oleh:Sofia Koni,S.Sos (Guru SMPN 2 Langke Rembong

LINTAS PEWARTA- Hari Guru Nasonal (HGN) merupakan momen yang sangat ditunggu tunggu oleh semua insan Guru di seluruh pelosok NKRI dari berbagai jenjang pendidikan mulai PAUD hingga SMA/SMK atau sederajad.Dalam momentum HGN ini berbagai harapan pasti terbesit di dalam sanubari para guru tentang kemajuan pendidikan di Indonesia dan juga kesejahteraan mereka di mana hingga kini masih banyak guru yang hidupnya jauh dari kata sejahtera

Tahun 2022 ini tepatnya pada 25 November,Indonesia kembali merayakan Hari Guru Nasional dengan mengusung Tema "Serentak Berinovasi,Wujudkan Merdeka Belajar"

Momen ulang tahun HGN adalah peristiwa bahagia bagi para guru,karena itu setiap sekolah merayakan momen HGN ini dengan berbagai kegiatan seperti perlombaan baik cerdas cermat,lomba menulis maupun lomba di bidang olahraga.Di sekolah tertentu seperti SMPN 2 Langke Rembong selain menggelar perlombaan, mereka juga berziarah ke makam para guru yang telah mengabdi di sekolah tersebut dan telah meninggal dunia untuk mengenang jasa jasa mereka

Bagi seorang guru,HGN adalah sebuah harapan akan adanya angin segar yang tentunya dengan berbagai program dan kebijakan pemerintah melalui Menteri Pendidikan RI saat ini,Nadien Makarim.Setelah ditunjuk Prediden Joko Wododo sebagai Menteri Pendidikan RI,Nadiem memang telah menunjukan kemajuan di dunia pendidikan sesuai perkembangan zaman melalui ide,kreatif dan inovatif

Baca Juga: Buktikan Rasa Tanggung Jawab,Yuliana Habiba Temui Warga Ledu Desa Liang Deruk Matim,Warga Sampaikan Apresiasi

Program pendidikan yang digerakan Mendikbud,Nadien Makarim mengacu pada konsep dari tokoh yang dijuluki sebagai Bapak pendidikan Indonesia,Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Kihajar Dewantara dengan semboyannya "Tut Wuri Handayany,Ing Ngarso Sung Tulodho,Ing Madya Mangun Karso"

Tut Wuri Handayani artinya seorang yang harus memberi dorongan moral dan semangat kerja darai belakang.Ing Ngarso Sung Tulodho artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu menjadi suri tauladan.Ing Madya Mangun Karso artinya seorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat

Di sisi lain,guru masih sangat membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah terutama terkait ekonomi mereka agar hidup mereka sejahtera.'Guru sejahtera,pendidikan pasti maju'

Baca Juga: Penting Untuk Diketahui,Jumlah Dan Nama Ibu Kota Provinsi Di Indonesia

Guru dalam bahasa sangsekerta berasal dari dua suku kata yaitu 'Gu' dan 'Ru'.Gu artinya darknes (gelap/kegelapan) dan Ru artinya light (cahaya/terang). jadi Guru berasal dari dua suku kata yang berlawanan arti yaitu gelap versus terang atau cahaya,kemuraman versus keceriaan atau kemahardikaan

Secara harafiah,guru atau pendidik adalah orang yang bertugas untuk mengajar,mendidik dan menuntun.Guru adalah orang yang menunjukan "cahaya atau terang"melalui ilmu pendidikan untuk memusnahkan kegelapan dan kebodohan

Manusia pada dasarnya adalah 'Gu' artinya tidak berpengetahuan atau sama dengan gelap.dalam konteks ini biasa disebut belum memiliki arah atu orientasi,namun setelah mengikuti pendidikan maka menjadi 'Ru' memiliki pengetahuan,arah dan orientasi karena telah diterangi oleh ilmu pengetahian sebagai cahaya atau terang dari guru atau pendidik

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Bencana Tanah Bergerak, LPPM Akper Al Hikmah 2 Brebes Adakan Trauma Healing

Keberadaan guru dalam sebuah negara memiliki peran yang sangat penting dalam menunjukan arah  perkembangan masa depan sebuah bangsa.Dapat dibayangkan jika sebuah bangsa atau juga daerah tidak memiliki guru,bisa dipastikan bangsa tersebut akan hancur tenggelam bagaikan sebuah kapal berlayar dalam kegelapan tanpa cahaya,kehilangan arah dan berakhir tenggelam

Halaman:

Editor: Ade Windiarto

Sumber: Lintaspewarta.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X