LINTAS PEWARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan Stasiun Manggarai Tahap I di Manggarai, Jakarta, pada Senin(26/12/2022).
"Saya harap, semoga stasiun manggarai menjadi stasiun sentral yang dapat mempersatukan kereta antarkota, KRL, kereta bandara, trans jakarta dan moda transportasi lainnya," terang joko widodo usai meresmikan stasiun manggarai tahap I.
Jokowi menyampaikan, bahwa untuk memudahkan pergerakan para peguna KRL dari suatu tempat ketempat yang lain, dari wilayah satu ke wilayah yang lain, harus terintegrasi. Dengan terintegrasi, ke depan diharapkan kecepatan, head way, dan mobilitas masyarakat bisa lebih cepat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Stop Ekspor Nikel Dan Bauksit Mulai 2023
Presiden juga menjelaskan, pembangunan Stasiun Manggarai ini tidak bisa cepat karena stasiunnya masih beroperasi, sehingga tahap II diharapkan nanti selesai di 2024-2025.
"Kalau dimatikan kemudian langsung dibangun ya itu bisa lebih cepat. Ini hanya punya waktu, sehari berapa jam? Hanya empat jam waktu kerja kita, time-nya hanya empat jam dan di malam hari, tengah malam. Itu problem pembangunan di Stasiun Manggarai," pungkasnya.
Berkaitan dengan kebijakan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diganti jadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Presiden menyatakan masih belum diputuskan.
"Belum, belum! Untuk PSBB-PPKM belum sampai di meja saya. Nanti kalau sudah selesai. Karena ini menyangkut Sero Survei, kajian-kajian yang saya minta harus detail, jangan sampai keliru memutuskan, sehingga ya sebaiknya kita sabar menunggu," katanya.
Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan terkait isu reshuffle yang menguat, Presiden Joko Widodo hanya menjawab dengan bercanda.
"Clue-nya. Ya, sudah," ucapnya.
Turut mendampingi Presiden pada kegiatan tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.
Artikel Terkait
Kasus BBM 4,5 Ton Di Sumenep, Ditpolairud Polda Jatim Belum Menetapkan Tersangka Terduga Pelaku Utama
Kuasa Hukum: Pembunuhan Nona Ina Diduga Dilakukan dengan Perencanaan Yang Matang
SHE: Nasdem Bahaya dan Harapannya Untuk Indonesia
Setelah Lama Menduda, Akhirnya Song Joong Ki Punya Pacar Baru, Ini Rupanya!
5 Hal Yang Kamu Harus Tahu Tentang Bahaya Onani Yang Berlebihan!
Inilah Cara Merawat Piyama agar Awet dan Tidak Pudar