LINTAS PEWARTA- Gencatan senjata, yang dicapai pada hari Sabtu setelah pertempuran selama lima minggu, tampaknya pada hari Selasa membawa kelegaan dari pertempuran sengit.
Meskipun Suara tembakan artileri masih terdengar di beberapa bagian kota Khartoum dan pesawat tempur terbang di atas langit rumah penduduk pada Selasa," kata penduduk Khartoum, Sudan.
Namun begitu dugaan pelanggaran gencatan senjata yang disepakati oleh tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter tengah dibahas oleh panel pemantau.
Baca Juga: Berkunjung Ke Alor, Gubernur NTT: Kecerdasan Seorang Murid Cermin Kepintaran Gurunya
" Dugaan pelanggaran sedang dibahas oleh panel pemantau yang berbasis di Arab Saudi dan Amerika Serikat, serta pihak yang bertikai," kata Departemen Luar Negeri. Pada hari Selasa 23 Mei 2023.
Hal itu disampaikan Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam jumpa pers bahwa anggota panel gencatan senjata pejabat Saudi dan AS serta perwakilan dari pihak yang bertikai sedang mendiskusikan dugaan pelanggaran gencatan senjata dengan rantai komando mereka dan Washington.
Kami jelas sudah melihat laporan dugaan pelanggaran. Pejabat mekanisme pemantauan sedang menyelidiki laporan itu," kata Mller.
Baca Juga: Sekda Belu: Mari Kita Bangun Indonesia dari Wilayah Perbatasan
Setiap pelanggaran gencatan senjata yang terjadi akan diumumkan ke publik.
" Ketika kami melihat pelanggaran gencatan senjata dan kami mengumumkannya secara publik serta terlibat langsung dengan kedua pihak yang berkonflik."ungkapnya.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS telah berbicara sejak pertempuran meletus dengan para jenderal tinggi dan pejabat lain dari pihak yang bertikai dan akan terus melakukannya.
Baca Juga: Pencetak Gol Termuda di Semi Final Liga Champions, Julian Alvarez Menyamai rekor Lionel Messi
"Untuk menekan mereka agar menghentikan kekerasan ketika kita melihat pelanggaran gencatan senjata," kata Miller lagi.
Sebagai salah satu pihak yang memprakarsai gencatan senjata di Sudan Miller mengatakan pihaknya akan mengunakan alat tambahan yang dimiliki untuk menekan pihak yang bertikai dan kami tidak ragu mengunakan alat tersebut.
"Kami memiliki alat tambahan yang tersedia untuk menekan para pejuang.
Artikel Terkait
Bertemu Presiden Jokowi Pimpinan Purnawirawan TNI-Polri Bahas Kesejahteraan
Ade Armando: Rakyat Puas dengan Kinerja Pemerintah, Jokowi Is The Best
Senator Sultan: Minta Komoditas Sawit dan Karet Rakyat Kembali Diberikan Pupuk Bersubsidi
Gencatan Senjata Antar Kubu yang Bertikai, Harapan Baru Warga Sudan
Pilpres 2024 Isu Keberlanjutan Pembangunan Jadi Topik Utama