LINTAS PEWARTA - Relawan pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto meluncurkan buku biografi "Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa".
Dalam buku yang diluncurkan mengungkap sisi lain bakal calon Presiden Prabowo Subianto, termasuk kedekatannya dengan para pejuang dan aktivis.
Sang penulis buku, Sugiat Santoso, menjelaskan buku itu ditulis karena dia ingin memperlihatkan sisi lain dari Prabowo Subianto.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Tubuh dan Hidup Seimbang dengan Menerapkan Aturan, 8+8+8, Luar Biasa Efeknya!
Dimana menurut Sugiat Santoso selama ini sosok mantan Danjen Kopassus ini lebih banyak dihubungkan dengan Tragedi Kerusuhan tahun 1998.
"Inilah sosok Pak Prabowo, yang sering disalahartikan, dan dilekatkan pada episode kerusuhan tahun 1998," kata Sugiat, yang juga Dewan Penasihat Kolaborasi Relawan Patriot Indonesia (Kopi), saat acara peluncuran buku biografi tersebut di Jakarta, Senin, 11 Septembee 2023. Dilangsir dari ANTARA News.
Buku berjumlah 212 halaman itu dibagi dalam lima bab, Sugiat menceritakan rangkaian hidup Prabowo sejak lahir, keluarga, masa-masa dia menjadi prajurit, hingga masuk ke dunia politik.
Baca Juga: Pj Bupati Bener Meriah Sosialisasi Sekolah Ramah Anak
Dalam buku biografi itu, penulis mengungkap kehidupan Prabowo yang dianggap dekat dengan para pejuang dan aktivis.
Nama belakang Prabowo, yakni "Subianto", merujuk pada nama pamannya, Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo, yang gugur saat berjuang mempertahankan kemerdekaan RI dalam Pertempuran Lengkong pada tanggal 25 Januari 1946.
"Dalam Pertempuran Lengkong, dua paman Prabowo terlibat pertempuran, yaitu Letnan Satu Soebianto Djojohadikusumo dan Kadet Soejono Djojohadikusumo," tulis Sugiat dalam bukunya.
Baca Juga: Cara Mendapat Kembali Saluran Digital TV yang Hilang
Kemudian, ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, saat itu berharap Prabowo dapat memiliki jiwa pejuang seperti pamannya.
Oleh karena itu, Prabowo pun lebih memilih masuk Akademi Militer Nusantara dan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), meskipun dia saat itu telah diterima di dua kampus ternama di Amerika Serikat, yakni University of Colorado dan George Washington University.
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Berpeluang Dampingi Ganjar Pranowo tapi Harus Keluar dari Golkar
Cawapres Muhaimin Iskandar Berharap Partai Demokrat Kembali Bergabung Lagi dengan Koalisi Perubahan
Bukan Makam Gur Dur, Melainkan Makam ini yang dikunjungi Cawapres Muhaimin Iskandar di Jawa Timur
Cawapres Muhaimin Iskandar Ungkap makna dibalik Tour de Wali Songo
DPD Projo Jabar, Deklarasikan Dukungan kepada Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024 Mendatang