• Kamis, 28 September 2023

Umat di Niwak, Keuskupan Larantuka Sembilan Tahun Gelar Kebersamaan Pesta Komuni Pertama, Ini Alasannya.

- Kamis, 8 September 2022 | 08:20 WIB
Kebersamaan syukuran pesta komuni pertama di Stasi Niwak, Paroki Lite, Keuskupan Larantuka (Tim Lintas Pewarta)
Kebersamaan syukuran pesta komuni pertama di Stasi Niwak, Paroki Lite, Keuskupan Larantuka (Tim Lintas Pewarta)

LINTAS PEWARTA- Umat di stasi Sta. Maria Fatima-Niwak, Paroki St. Yosep Lite, keuskupan Larantuka telah sembilan (9) tahun menggelar kebersamaan pesta komuni pertama yang diikat dalam aturan dan dikemas rapi dalam susunan kepanitiaan.

Untuk tahun ke sembilan(9) ini, kebersamaan dalam rangka syukuran komuni pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 7 September 2022.

Komuni pertama adalah sakramen yang wajib diterima oleh anak- anak beragama katolik.

Baca Juga: Kontingen Pesparani Manggarai Barat Resmi Dilepas Untuk Mengikuti Lomba Pesparani Katolik Tingkat Provinsi NTT

Anak usia kelas lima( V) pada bangku sekolah dasar akan diberi makan hosti untuk pertama kalinya, dan usai menerima hosti di gereja, biasanya digelar acara syukuran oleh keluarga.

Kebiasaan ini juga diterapkan di Stasi Sta. Maria Fatima- Niwak.
Sebelum tahun 2013, kebiasaan ini menelan banyak biaya dan tentunya merusak ekonomi umat yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani.

Umat di stasi kecil yang terletak di Kecamatan Adonara Tengah ini menganggap penting untuk terus menjalin kebersamaan pesta komuni pertama ini, bukan hanya untuk memupuk persatuan, tetapi juga untuk menghemat isi dompet.

Baca Juga: Indahnya Kebersamaan Di Rumah Adat Mawe Manggarai Barat NTT Dalam Upacara Curu Ngatung Dan Garda

Jika tahun-tahun sebelum digelar kebersamaan, masing-masing orang tua anak penerima komuni pertama bisa mengeluarkan biaya puluhan juta hanya untuk menggelar pesta syukuran, maka untuk sembilan (9) tahun yang sudah berlangsung ini hanya mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah untuk dikumpulkan dan dikelola oleh panitia.

Berdasarkan informasi yang tim media himpun dari Yosep sebagai ketua panitia pelaksana, banyak ketetapan yang telah dibuat bersama seluruh umat stasi sehingga kebersamaan ini bisa berjalan dan bertahan hingga tahun ini.

Terlebih dahulu panitia menyusun rancangan anggaran belanja. Berapapun biaya yang diperlukan akan menjadi tanggungan bersama dari seluruh umat di Stasi.

Baca Juga: Bekerja Sama Pemda Manggarai Barat NTT,Keuskupan Ruteng Gelar Festival Golo Koe

Pada tahun ke sembilan (9) ini, tiap kepala keluarga menanggung Rp. 80.000, ditambah dengan tanggungan dari masing-masing orang tua anak penerima komuni pertama.

"Khusus tahun ini, kami orang tua dari enam (6) anak penerima komuni pertama hanya mengumpulkan Rp.200.000. Bagi saya, ini sangat membantu, ketimbang harus mengeluarkan puluhan juta rupiah hanya untuk berpesta pora" ,ujar Aloysius saat menyampaikan sambutannya mewakili orang tua.

Halaman:

Editor: Ade Windiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ternyata Wanita Lima Negara Ini, Menyukai Pria Indonesia

Selasa, 12 September 2023 | 20:04 WIB

Lima Keunikan Wanita Jepang Yang Memikat Hati Pria

Selasa, 12 September 2023 | 15:09 WIB

Keren ! Tarian Likurai dari Kabupaten Belu, Malaka

Selasa, 11 April 2023 | 14:37 WIB
X