LINTAS PEWARTA- Senin pagi 8 Agustus 2022, suasana di halaman kampung adat Mawe desa Golo Lajang Barat kecamatan Pacar kabupaten Manggarai Barat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendadak ramai
Di halaman tepat di depan rumah adat (mbaru gendang) Mawe di Golo Po'a itu tampak warga menari berdendang ria mengikuti dentuman irama gong dan gendang yang merupakan dua alat musik tradisional Manggarai
Gong dan gendang ini dipukul dengan lincah oleh Albertus Mala,Flavianus Dambut,Tinus Datut dan beberapa orang warga Mawe lainnya secara bergantian
Baca Juga: Kepulangan Dua Jemaah Haji Dari Mekah Disambut Meriah Di Reo Kabupaten Manggarai Barat NTT
Nuansa budaya Manggarai kian kental dikala irama gong gendang itu diikuti dengan suara nyanyian rakyat yang dinyanyikan dengan merdu oleh sejumlah tokoh masyarakat Mawe yang dipandu oleh Stefanus Abut, Yohanes Manggul dan warga lain secara bersahut sahutan
Pantauan media ini, mereka tampak bernyanyi sambil menari dengan gaya bebas namun rapi karena tetap dilakukan dalam posisi berbaris rapi dua lajur baik pria maupun wanit
Suasana itu terpantau terjadi sejak Pkl.09.00 Wita dengan titik star dimulai dari pintu gerbang halaman rumah adat mawe
Baca Juga: Perarakan Patung Bunda Maria Dari Dermaga TPI Menuju Waterfront City Melibatkan 30 Kapal Nelayan
Tampak di antara mereka sepasang pria dan wanita paruh baya berpakaian rapi. pasangan pria tampak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih polos, sementara pasangan wanitanya mengenakan kebaya dengan bawahan kompak mengenakan sarung songke khas Manggarai
ya, mereka adalah Anus Ngatung dan Garda. keduanya adalah warga kampung Mawe dan merupakan pasangan suami istri
Sementara itu, di pintu depan rumah adat Mawe tampak terlihat tua gendang atau kepala adat Mawe, Simon Denggon didampingi tokoh adat Mawe lainnya, Ruben Abdulah duduk sambil memegang sebutir telur
Baca Juga: Jamda IX NTT Resmi Ditutup Sekda Manggarai Barat,9 Kwarcab Diutus Ke Jamnas Di Cibubur Jabar
Peristiwa bahagia itu adalah upacara prosesi adat curu (jemput) Garda sebagai istri dari Anus Ngatung. Garda merupakan wanita kelahiran Tuwa desa Lajang kecamatan Pacar kabupaten Manggarai Barat NTT6
Curu atau yang dalam istilah lain dalam bahasa Manggarai disebut 'Tempang pitak' merupakan sebuah tahapan proses yang sangat penting menurut tradisi Manggarai dalam kaitan perkawinan adat
Curu atau tempang pitak ini biasanya dilambangkan dengan dilakukannya 'injak sebutir telur' utuh yang disebut 'Gerep Ruha'
Artikel Terkait
Bupati Manggarai Hery Nabit Terima Secara Resmi Kepulangan Rombongan Jamaah Haji Dari Tanah Suci,Mekah