LINTAS PEWARTA - Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Martens diketahui sudah dua bulan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Upaya pembebasan kapten Philip Mark Mantens dari tangan KKB pun terus dilakukan.
Baru-baru ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku "enggan" untuk mengerahkan prajurit TNI hanya untuk menyelamatkan pilot Susi Air.
Baca Juga: Cedera Swanson menjadi Perhatian Tim AS, saat Pertandingan Persahabatan Melawan Irlandia
Pasalnya, menurut Panglima TNI, kekuatan TNI hanya akan dikerahkan saat keadaan genting, seperti perang.
Oleh karena itu, Yudo Margono mengatakan bahwa pihaknya menggunakan cara yang berbeda untuk menyelamatkan pilot Susi Air, yakni cara persuasif.
"Saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI, mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot, pilot tetap kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif, karena kalau saya serang dengan kekuatan kita nggak ada artinya," ujar Yudo Margono.
Baca Juga: Sri Mulyani, Apresiasi Petugas Bea Cukai Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten.
Selain itu, jika TNI memutuskan menyerang dengan cara militer, Yudo Margono mengatakan, KKB mengancam akan membunuh pilot Susi Air.
"Mereka pasti sudah ancang-ancang kalau diserang TNI pasti pilot akan dibunuh," ungkapnya.
"Kami berusaha sekeras tenaga untuk itu tapi saya lebih menyelamatkan masyarakat Papua yang notabenenya banyak diganggu oleh KKB. Jadi, masih banyak permasalahan Papua yang harus kita tangani bersama," tambahnya.
Baca Juga: Pemuda Dua Dusun di Desa Fatuba'a Saling Adu Jotos, Begini Kronologisnya!!
Yudo Margono menegaskan, pembebasan pilot Susi Air tetap menjadi prioritas.
Walaupun demikian, dia juga ingin memastikan masyarakat di Papua tidak terdampak dan aman dari serangan KKB.
Artikel Terkait
Ketahuan Hendak Lakukan Tindak Kriminal, Para Pelaku Kabur Tinggalkan Motor dan Senjata Tajam
Polres SBD Giat Jumat Curhat di Kampung Gollu Kawat, Warga Masyarakat: Kasih Efek Jera bagi Pelaku Kriminal!